Pengapian
Setelah persiapan pengapian telah terpenuhi,lakukan pengapaian untuk
pemanasan awal dengan tanpa mengoperasikan peralatan-peralatannya
kecuali instrumen panel.
Setelah di dalam dapur panas telah relative merata, dan dari kerangan
air vent keluar steam dan memperoleh tekanan pada ketel min 1 kg/cm2
yang berarti tidak akan terjadi pemuaian mendasar maka kita dapat
melakukan pengapian dengan mengikuti prosedur-prosedur di bawah ini :
- Periksa kondisi air dalam water level gauge (gelas penduga)
- Apabila level air dalam gelas penduga tinggi,melebihi HWL, harus
dilakukan Blow Down sehingga level air berada pada posisi antara NWL dan
HWL
- Operasikan komponen-komponen seperti:
- Double damper
- Draft control
Pastikan tidak ada kesalahan fungsinya.
- Operasikan ID Fan dengan damper di tutup sama sekali. Perlu di
ketahui bahwa di dalam boiler panel di lengkapi dengan sistem “Inter
Lock”
Pastikan posisi selector switch harus tetap berada di posisi inter lock selama boiler beroperasi (lihat gambar).
INTERLOCK: FD. Fan tidak dapat dioperasikan sebelum mengoperasikan draft control dan ID fan.
RELEASE: FD Fan dan ID Fan dapat dioperasikan sendiri-sendiri tanpa ada hubungannya satu dengan yang lain.
“Jangan mengoperasikan boiler full operasi sebelum dilakukan
pemanasan awal hingga diperoleh tekanan 1 kg/cm2. Hal tersebut dapat
mengakibatkan over heating pada pipa superheater.
Jangan mengoperasikan boiler pada posisi RELEASE. Hal ini
sangat berbahaya sebab apabila ID Fan mati, maka FD Fan tidak turut mati
dapat mengakibatkan terjadinya back fire”.
- Setelah ID Fan beroperasi normal, posisi handle draft control pada alat control SEIRITSU ke posisi “Auto”.
- Operasikan FD Fan dengan damper utama di tutup sama sekali, dalam damper udara di bawah fire grate tetap buka +- 30 – 40 %.
- Operasikan sec FD Fan (2nd FD Fan) dengan damper utama di buka 50 –
70 %, damper ke ruang bakar dibuka +- 30% dan damper udara ke chute
bahan bakar disesuaikan pada kebutuhan (agar posisi jatuhnya bahan bakar
di tengah-tengah ruang bakar). Biarkan kondisi seperti ini selama +- 15
menit untuk menstabilkan sistim balancing draft di dalam ruang dapur.
- Perhatikan bila boiler yang menggunakan “Seperheater”. Pada saat
start pengoperasiannya kerangan Blow Down pada superheater dan starting
valve harus terbuka 100%, gunanya agar kandungan air yang tertinggal di
dalam pipa superheater dapat terbuang. Dan uap dapat mengalir melalui
pipa seperheater dan keluar dari starting valve. Kerangan Blow Down di
superheater header dan starting valve dapat di tutup setelah Main Steam
Valve ( kerangan utama ) di buka.
- Operasikan alat pensupply bahan bakar ( Rotary feeder).
- Karena pembakaran di dalam ruang dapur belum besar, masukkan bahan
bakar secara perlahan – lahan hingga tekanan furnance mencapai : -5 s/d
-10 mm H2O
Prosedur ini harus di tempuh secepat mungkin setelah tekanan dapur
menaik sebab kemungkinan timbul tekanan balik (back fire). Jangan
berdiri tepat di depan lobang control pengisian ( Feeding Chute)
- Tutup kerangan buangan udara ( Air Vent ) bila tekanan boiler mencapai 1 kg/cm2.
- Untuk menaikkan tekanan dapat dilakukan dengan jalan membuka damper
utama FD Fan yang dapat di kontrol melalui instrument panel. Ikuti
prosedur-prosedur menaikkan tekanan di bawah ini :
- Untuk tekanan < 15 kg/cm2 damper utamam FD Fan dapat membuka 60 – 70 %.
- Untuk tekanan > 15 kg/cm2 damper utamam FD Fan membuka +- 20 – 50 %.
“Jangan membuka damper utama FD Fan melebihi ketentuan,
apabila tekanan Boiler > 15 kg/cm2. Sebab jika terjadi kenaikan
tekanan hingga tekanan maximum, akan sulit untuk menurunkan tekanannya
kembali, sehingga safety valve akan sering sering blow off.
Untuk mengurangi nyala api di dalam dapur, pengaturannya
melalui damper FD fan dan tidak di anjurkan mematikan (stop) blower FD
Fan selama boiler operasi”.
Prosedur Untuk Menaikkan Tekanan Dan Temperatur
Untuk menaikkan tekanan harus ikut mempertimbangkan faktor thermal
expansi (pemuaian panas) dari badan, dinding dapur dan bagian – bagian
lain boiler agar tidak terjadi bahaya lanjutan akibat pemuaian paksa.
Menaikkan tekanan dengan tiba-tiba akan mengakibatkan bahaya kebocoran
atau retak pada pasangan batu api.
Pada boiler takuma, waktu standart untuk menaikkan tekanan boiler adalah seperti yang tercantum pada grafik di bawah ini:
Pada saat tekanan boiler naik secara perlahan –lahan, hal-hal ynag perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
- Apabila uap mulai terjadi, setiap kerangan uap harus di operasikan
untuk menjaga agar handle dari masing-masing kerangan itu dapat
bergerak bebas walaupun ada thermal expansi.
- Untuk boiler baru, apabila tekanan mencapai 2 – 10 kg/cm2 setiap
sambungan dengan mur pada tutup manhole, gelas penduga, kerangan
pembuang, meter tekanan dan peralatan-peralatan lainnya harus di
kencangkan kembali dan periksa kefungsiannya.
- Apabila telah mencapai tekanan kerja normal, kerangan pengaman
(safety valve) harus dicoba kefungsiannya dengan jalan mengangkat
handlenya untuk meyakinkan bahwa kerangan pengaman itu dapat bekerja
dengan baik.
- Lakukan pemanasan pada steam pump, agar steam pump dapat tetap
“stand by”, untuk menjaga apabila arus listrik putus pada saat boiler
sedang full operation, steam pump dapat langsung dioperasikan.
- Periksa bagian luar dari dapur dan ducting atas kemungkinan rusak yang disebabkan oleh thermal ekspansi.
- Teliti apakah ada kondisi yang kemungkinan upnormal pda setiap
bagian yang berputar atau bergerak. Perhatian khusus diberikan pada
kemungkinan terlalu panasnya pada bearing induced draft fan.
- Penyaluran uap pada waktu operasi normal dari ketel.
- Setiap kerangan pembuangan (drain valve) pada pemipaan uap harus dibuka.
- Yakinlah bahwa tidak ada terjadi bahaya water hammering,
atau bunyi abnormal serta kebocoran setelah dibukanya keran utama.
- Pembukaan total kerangan uap utama secara tiba-tiba harus
dihindarkan. Yang dikhawatirkan kemungkinan turunnya tekanan secara
tiba-tiba dan kenaikan level air yang menyebabkan carry over.
Saat Operasi Normal
Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat boiler beroperasi normal sehingga timbulnya kerusakan dapat dicegah.
Ketinggian air dalam gelas penduga harus diperhatikan dan di
pertahankan pada normal water level. Kondisi ini dapat dipertahankan
dengan mengoperasikan “feed Water Regulating Control” yang bekerja
secara Automatic untuk menambah air ke dalam boiler sesuai dengan
kebutuhan.
Level air terlalu tinggi akan menyebabkan carry over. Apabila level
air terlalu rendah akan menyebabkan over heating. Untuk itu agar level
air tetap di jaga sesuai dengan yang telah di tentukan.
Memperhatikan tekanan operasi normal untuk menghindarkan variasi yang
ekstrim pada tekanan. Pengurangan berlebihan atas tekanan uap akan
menyebabkan besarnya volume uap yang dapat menaikkan beban dalam ruang
uap pada drum, yang menyebabkan separator uap kurang berfungsi dan uap
kemungkinan menjadi mengandung air (uap basah). Pengontrol tekanan
bergantung kepada jumalah pemberian bahan bakar.
Guna pencapaian efisiensi ketel yang tinggi serta pemeliharaannya,
maka perlu di kontrol agar beban boiler yang terjadi tidak melebihi
kapasitas boiler seperti yang tercantum dalam spesifikasi design, maka
itu perlu memperhatikan dan mengontrol disribusi pemakaian uap tersebut
ke tiap peralatan atau mesin yang memakai uap.
Boiler dilengkapi dengan sistem balancing draft yaitu suatu alat
regulator tekanan ruang dapur yang dapat bekerja secara automatic untuk
memelihara tekanan ruang dapur relatif constant pada kisaran :
-5 s/d -10 mm H2O
Masing masing campuran gas ketel berdasarkan warna api dan asap dan
juga nilai meter gas. Periksa apakah ada bahan bakar yang terbakar di
bawah roster dan teliti apakah masih ada roster yang tidak tertutup
dengan bahan bakar. Keua kondisi dalam dapur ini harus absolute di
hilangkan, karena roster akan menjadi terlalu panas dan rusak pada
kondisi demikian.
- Temperatur pada masing-masing posisi.
Selama operasi normal, temperatur pada masing-masing posisi berbeda
besar sekali berdasarkan kondisi operasi dan temperatur atmosfer. (lihat
gambar 5 – 4).
Temperatur masing-masing posisi dapat dilihat pada gambar 5 – 4.
Temperatur yang terlalu tinggi pada gas pembuangan (exhaust gas)
menyebabkan berkurangnya efisiensi boiler, maka pembersihan abu dengan
semburan uap (soot blowing) harus dilakukan.
Apabila telah dilakukan soot blowing secara berulang-ulang, tetapi
temperatur gas buang tetap tinggi, maka kemungkinan telah terjadi
deposit kerak pada bagian dalam pipa air, atau kerusakan penyangga api
dalam ruang pembakaran (short pass) sehingga perlu dilakukan
pemeriksaan.
- Limit dari air pengisi dan air ketel
Limit dari air pengisi dan air ketel untuk takuma harus berdasarkan
nilai standart yang telah di tentukan. Nilai standart air pengisi dan
air ketel dapat dilihat pada tabel nilai limit standart.
Sampling test harus dilakukan satu kali dalam satu jam untuk menjaga
agar air pengisi dan air ketel tidak melebihi dari nilai limit (batas –
batasa).
“jangan sekali-kali memakai air sebagai pengisi ketel uap sebelum melakukan proses yang telah di tetapkan sesuai tabel”.